Parlemen Kamboja hari Senin mencabut kekebalan pemimpin oposisi Sam Rainsy, yang membuka ruang dia diproses hukum atas tuduhan mencabut titik-titik perbatasan dengan negara tetangga Vietnam.
Pernyataan dari badan legislatif itu mengatakan Rainsy, yang sedang berada diluar negeri, telah merusak dan mencabut titik-titik perbatasan antara Kamboja dan Vietnam, dan menghasut orang untuk berbuat kejahatan di propinsi Svay Rieng di bagian tenggara negara itu.
Anggota DPR dari partai Rainsy memboikot pemungutan suara parlemen yang tertutup hari Senin itu, dan mengatakan keputusan itu sebagai intimidasi politik.
Para kritikus, termasuk Komisariat Tinggi PBB untuk HAM di Kamboja, mengatakan pemerintahan Perdana Menteri Hun Sen menggunakan pengadilan dalam beberapa kasus untuk membungkam kritik.