Pejabat pemerintah Nigeria mengatakan lebih dari 8 ribu militan dari kawasan Delta Niger yang kaya minyak meletakkan senjata mereka semasa periode 60 hari amnesti yang berakhir hari Minggu lalu.
Pihak berwenang hari Kamis mengatakan
8299 militan telah mendaftarkan diri mendapatkan amnesti dua hari sebelum
periode itu habis.
Namun para pejabat mengatakan jumlah akhir mungkin akan lebih besar setelah para petugas selesai menghitung jumlah para militan yang datang bergegas minta amnesti sebelum tenggat waktu 4 Oktober habis.
Kelompok pemberontak terbesar di
kawasan itu, Gerakan Emansipasi Delta Niger disingkat MEND menolak tawaran
amnesti itu, namun banyak dari para komandan utama mereka menerima tawaran
tersebut.
MEND hari Rabu menyebut program itu sebagai "permainan" belaka dan bertekad akan melancarkan serangan kembali terhadap kawasan industri minyak tadi setelah berakhirnya gencatan senjata selama tiga bulan minggu depan.