Militer Sri Lanka mengatakan
pihaknya memiliki bukti bahwa pemimpin Macan Tamil Velupillai Prabhakaran tewas
dalam serbuan terakhir tentara untuk mengalahkan pemberontak pekan lalu.
Seorang juru bicara militer, Brigadier Jenderal Udaya Nanaykkara, hari Kamis
mengatakan bahwa pemeriksaan laboratorium pada jenasah Prabhakaran dan jenasah
anaknya Charles Anthony, yang juga tewas dalam pertempuran, menunjukkan
kecocokan DNA.
Dalam perkembangan lain, Dewan Hak-hak Azasi PBB hari Rabu menolak seruan agar
diadakan investigasi mengenai kemungkinan kedua pihak melakukan kejahatan
perang dalam perang saudara di Sri Lanka.
Sebaliknya, dewan itu mengeluarkan sebuah resolusi yang mengecam Macan Tamil
karena menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia dan memuji pemerintah
yang telah membebaskan ratusan ribu etnik Tamil.
Human Rights Watch menyebut resolusi itu "sangat salah" dan merupakan "langkah mundur dari Dewan Hak-hak Azasi PBB."