Tautan-tautan Akses

Korea Utara Hadapi Akibat Karena Usir Pemantau Nuklir


Amerika mengatakan Korea Utara akan menghadapi konskwensi karena mengusir pakar-pakar Amerika dan PBB yang selama ini memantau tindakan melumpuhkan fasilitas nuklir Korea Utara.

Jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika, Robert Wood mengatakan tim inspektur Amerika yang terdiri atas 4 orang sedang berkemas meninggalkan fasilitas nuklir itu dalam beberapa hari ini akibat pengusiran tersebut. Menurut Wood, dalam sidang Komite Sanksi Dewan Keamanan PBB hari Rabu Amerika mengusulkan sanksi PBB terhadap Korea Utara ditambah. Jepang juga mengajukan usul serupa.

Wood mengatakan Komite Sanksi masih akan bersidang lagi dan akhirnya menyetujui daftar nama perusahaan yang hendak dikenakan tindakan serta barang yang harus dimungkiri dari akses Korea Utara.

Sementara itu, tetangga Korea Utara menghimbau agar pembicaraan enam negara tentang perlucutan senjata tukar bantuan dilanjutkan lagi sekalipun pakar-pakar internasional yang mengawasi perjanjian itu diusir Korea Utara.

Menteri luar negeri Korea Selatan,Yu Myung-hwan dan menteri luar negeri Jepang, Hirofumi Nakasone hari Kamis bertemu untuk pertama kali sejak Korea Utara mengumumkan menarik diri dari pembicaraan. Kedua menteri mengatakan mereka akan bekerja erat dengan Amerika agar pembicaraan itu dilanjutkan lagi seawal mungkin. Kedua menteri juga menerangkan kepada wartawan di Tokio bahwa mereka sependapat tentang peranan Tiongkok dalam melanjutkan pembicaraan itu.

Di Beijing hari Kamis jurubicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok mendesak semua pihak agar bersikap tenang dan mengekang diri guna menyelamatkan pembicaraan itu.

Pakar-pakar PBB dan Amerika yang selama ini memantau proses melumpuhkan fasilitas nuklir Korea Utara di Yongbyon telah menghentikan tugas mereka atas permintaan Korea Utara yang kemudian memerintahkan mereka keluar dari negeri itu ketika awal pekan ini Korea Utara mengumumkan memulai lagi produksi plutonium mutu senjata.

XS
SM
MD
LG