Ribuan orang suku Tamil melakukan protes hari Senin dekat markas-besar Uni Eropa di Brussels untuk menuntut supaya pemerintah negara-negara mengambil tindakan untuk menghentikan kekerasan di Sri Lanka timur-laut.
Para demonstran juga menyerukan agar Harimau Tamil dicoret dari daftar teroris internasional.
Benita Ferrero-Waldner, komisaris hubungan luar Uni Eropa, menghimbau
kepada pemerintah Sri Lanka dan pemberontak Tamil agar menyetujui gencatan
senjata sementara untuk membolehkan bantuan kemanusiaan masuk ke daerah
pertempuran. PBB menaksir paling sedikit
150 ribu orang sipil terkurung dalam wilayah pemberontak yang semakin menciut,
tetapi pemerintah mengatakan jumlahnya kira-kira separuh dari angka tersebut.
Badan-badan bantuan dan PBB juga menuduh Harimau Tamil menghambat ribuan orang meninggalkan zona perang. Juga hari Senin, PBB mengatakan pemberontak harimau Tamil dengan paksa merekrut seorang lagi anggota staff setempat PBB, serta putri remajanya.