Satu-satunya yang selamat di antara gerombolan teroris yang melancarkan serangan di Mumbai, India tahun lalu hari Senin tampil di pengadilan lewat videolink. Terdakwa bernama Mohammed Ajmal Kasab dan warganegara Pakistan itu meminta pengadilan memberinya naskah pengadilan yang diterjemahkan ke dalam bahasa Urdu termasuk tuduhan yang ditimpakan kepadanya. Ia hanya berbicara dalam bahasa Urdu.
Pengadilan menolak permintaannya dengan alasan itu hanya akan menunda sidang perkaranya.
Kasab tidak mempunyai pembela namun jaksa penuntut mengatakan mungkin ia akan diberi pembela yang ditunjuk pemerintah yang dapat memahami bahasa dokumen dimaksud.
Lebih dari 170 orang tewas dalam aksi teroris tiga hari di Mumbai itu yang oleh India dituduh dilancarkan kelompok teroris Lashkar e-Taiba yang beralamat di Pakistan. Serangan itu menyebabkan hubungan India-Pakistan tegang.
Pakistan mengakui sebagian dari serangan itu direncanakan di Pakistan. Namun, Pakistan menampik tuduhan India bahwa unsur-unsur dinas intelijen Pakistan mungkin terlibat di dalamnya.