Sebuah pengadilan di Melbourne menjatuhkan hukuman penjara kepada seorang ulama Muslim hari ini karena memimpin sebuah kelompok teroris di Australia yang berencana membom acara pertandingan olah raga atau kereta api tahun 2005.
Abdul Nacer Benbrika yang berusia 48 tahun itu dijatuhi hukuman penjara 15 tahun, yang masih harus dijalaninya selama 12 tahun lagi. Enam orang pengikutnya dijatuhi hukuman penjara dari empat sampai tujuh setengah tahun.
Ketujuh orang itu didapati bersalah bulan September berencana hendak membom sebuah pertandingan besar sepak bola atau kereta api untuk menekan Australia agar menarik pasukan dari Irak.
Meskipun tidak ada serangan terjadi, Hakim Mahkamah Agung negara bagian Victoria, Bernard Bongiorno, mengatakan dalam sidang penjatuhan hukuman bahwa Benbrika mendorong para anggota kelompoknya agar melakukan jihad dengan kekerasan.