Puluhan ribu orang berkumpul di ibukota Guinea hari ini untuk memberikan penghormatan terakhir kepada diktator yang memerintah lama, Lansana Conte.
Peti jenazah almarhum presiden itu, yang dibalut bendera nasional Guinea, dibawa ke gedung parlemen untuk upacara yang dihadiri presiden-presiden empat negara Afrika Barat: Guinea-Bissau, Pantai Gading, Liberia dan Sierra Leone, serta pejabat tinggi Uni Afrika, Jean Ping.
Peti jenazah kemudian dibawa ke stadion nasional Gunea untuk upacara berikutnya di depan sekitar 30 ribu orang.
Jenazah Conte akan dikebumikan di kampung halamannya, sebuah desa di baratlaut ibukota. Pemimpin baru Guinea, Moussa Camara, tidak menghadiri upacara itu.
Conte meninggal hari Senin setelah memerintah Guinea hampir 25 tahun. Sebuah junta yang dipimpin Kapten Camara merebut kekuasaan setelah kematiannya.
Di Paris, kantor berita Prancis melaporkan Presiden Senegal Abdelaye Wade telah mendesak komunitas internasional untuk mendukung junta itu.
