Sebuah pengadilan Malaysia telah membebaskan seorang mantan pejabat tinggi politik yang dituduh terlibat dalam pembunuhan bekas simpanannya – seorang model dan penerjemah Mongolia.
Hakim Jumat ini memutuskan tidak cukup bukti untuk mengadili Abdul Razak Baginda, seorang mantan pembantu Wakil Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.
Namun, siding peradilan dua pria dari satu satuan polisi elit akan
berlanjut. Mereka dituduh menembak
korban dua kali di kepala dan kemudian meledakkan mayatnya dengan bahan peledak
di hutan.
Najib telah menyangkal laporan media online yang mengaitkan dia dan isterinya
pada pembunuhan itu.
Najib diperkirakan akan menjadi perdana menteri Malaysia berikutnya bulan Maret 2009, saat perdana menteri sekarang Abdullah Ahmad Badawi mengundurkan diri.