Seorang misionaris Amerika mengatakan pejabat bea cukai Cina telah menyita sekitar 300 kitab suci milik sebuah kelompok Kristen Amerika yang berusaha membawanya ke Cina untuk dibagi-bagikan.
Pemimpin kelompok yang bernama Vision Beyond Borders mengatakan Kitab Suci itu disita setelah tiba di Kunming Minggu.
Pemimpin kelompok itu Pat Klein mengatakan ia dan tiga rekannya bermaksud membagikan Kitab Suci berbahasa Cina itu di Kunming.
Klein mengatakan ia tidak mengerti mengapa pejabat menyita buku-buku iut apabila Cina mengaku bahwa negara itu memiliki kebebasan beragama.
UUD Cina mengijinkan kebebasan beragama pada prinsipnya, tetapi dalam kenyataannya Partai Komunis yang berkuasa mengendalikan secara ketat kegiatan beragama independen.
Mereka yang melakukan pemujaan diluar gereja, mesjid dan kuil yang tidak direstui pemerintah di Cina acapkali diancam.
