Presiden Georgia Mikhail Saakashvili mengatakan ia sudah menandatangani gencatan senjata yang didukung Uni Eropa untuk menghentikan pertempuran antara pasukan Georgia dan Rusia.
Dokumen gencatan senjata itu akan dibawa ke Moskow oleh menteri luar negeri Prancis Bernard Kouchner dan menteri luar negeri Finlandia Alexander Stubb. Uni Eropa melakukan tekanan langsung pada kedua pihak untuk menghentikan pertempuran dan membiarkan penduduk sipil mendapat bantuan kemanusiaan.
Deputi perdana menteri Rusia, Sergei Ivanov mengingatkan bahwa negaranya hanya mau menandatangani gencatan senjata tadi jika di dalamnya termasuk janji dari Georgia tidak lagi akan menggunakan kekerasan terhadap Ossetia selatan dan Abkhazia yang memisahkan diri.
Sementara itu, tank-tank Rusia menggelinding masuk jauh ke dalam wilayah Georgia barat, menguak lebar fron pertempuran ke-2 dengan pasukan Georgia dan menduduki satu basis militer di Republik Abkhazia yang memisahkan diri dari Georgia.
Pertempuran sengit juga dikabarkan berkobar di kota Gori sedikit di selatan Ossetia selatan yang juga memisahkan diri. Rusia menyangkal menduduki Gori tetapi saksi mata mengukuhkan jumlah besar warga sipil dan militer Georgia Senin malam mengungsi dari kota itu.
Pengungsian dari Gori dan kehadiran pasukan Rusia di Senaki dan beberapa kota lain di dekatnya terjadi meskipun seorang jenderal Rusia sebelumnya mengatakan bahwa Rusia tidak mempunyai rencana memasuki wilayah Georgia. Senaki terletak di pesisir Laut Hitam dan sekitar 40 kilometer di selatan Republik Abkhazia yang juga memisahkan diri.
Senin awal Moskow mengeluarkan ultimatum menuntut 1500 pasukan Georgia yang ditempatkan dekat Abkhazia melucuti diri atau akan diserang.
