Tautan-tautan Akses

Harga Beras Kembali Catat Rekor Tertinggi


Harga-harga beras mencatat rekor paling tinggi hari ini, setelah Bank Dunia memperingatkan bahwa Thailand, pengekspor beras paling besar di dunia kemungkinan akan mulai mengurangi ekspornya.

Wakil ketua Bank Dunia, James Adams mengatakan, Thailand mendapat tekanan kuat untuk mengurangi ekspor berasnya. Kata Adams, dampak pengurangan ekspor beras itu bisa disamakan seperti apabila Arab Saudi mengurangi ekspor minyak.

Harga beras naik lebih dari dua persen hari Rabu di bursa komoditi di Chicago, dan mencapai hampir 55,5 sen dollar per kilogram.

Kendati adanya keprihatinan Bank Dunia itu, Perdana Menteri Thailand Samak Sundaravej mengatakan, Thailand tidak akan mengambil tindakan yang akan mengganggu harga beras.

Para pemimpin Uni Eropa dan Jepang menyerukan diambilnya tindakan yang segera untuk menurunkan harga-harga pangan. Kata mereka dalam konperensi puncak di Tokyo hari ini, harga pangan yang tinggi akan merugikan usaha negara berkembang untuk mengatasi kemiskinan.

Dalam perkembangan lainnya, Jepang telah menghentikan impor daging Amerika yang berasal dari sebuah rumah potong di California, karena adanya bagian-bagian daging sapi yang terlarang, ditemukan dalam kiriman daging sapi itu.

Ini adalah insiden pertama sejak jepang mencabut larangan impor daging sapi dari Amerika tahun 2006. jepang mengenakan larangan impor itu tahun 2003 ketika ditemukan adanya kasus sapi gila di Amerika.

Jepang dan Amerika kemudian membuat perjanjian bahwa semua daging yang dijual ke jepang harus berasal dari sapi yang berumur 20 bulan atau kurang. Pengekspor daging Amerika juga harus membuang tulang belakang, otak dan bagian-bagian lain yang dianggap bisa mengandung penyakit sapi gila.

XS
SM
MD
LG