Ulama Irak Shiah Moqtada al-Sadr mengancam “revolusi sipil” diseluruh Negara sementara pasukan keamanan terlibat dalam pertempuran dengan milisi Mahdi.
Sebuah pernyataan Rabu oleh salah satu pembantu Sadr Hazem al-Aaraji mengatakan ulama itu akan memerintahkan kampanye nasional ketidak patuhan sipil kalau serangan terhadap anggota gerakannya tidak dihentikan.
Pejabat Irak mengatakan pertempuran sengit antara pasukan keamanan pemerintah dan milisi Shiah di Basra menewaskan paling sedikit 12 orang dan melukai lebih dari 18 lainnya hari ini.
Polisi memberlakukan jam malam terhadap beberapa kota di Selatan, dan sebuah jam malam sudah diberlakukan terhadap provinsi Basra.
Anggota parlemen Irak dari faksi Sadr, Baha al-A’raji mengatakan kepada VOA, pemerintah Irak harus menanggapi isu di Basra mempergunakan cara-cara politik, bukan militer. Ia juga menyerukan pendukung gerakan Sadr agar berhati-hati dan mencegah peningkatan ketegangan lebih jauh.
