Utusan PBB untuk Birma mengatakan ia kecewa karena kunjungannya yang terbaru ke negara Asia Tenggara itu tidak memberi hasil nyata. Tetapi, utusan Ibrahim Gambari mengatakan kunjungan itu tetap bermanfaat untuk proses dialog yang terus dilakukan dengan pemerintah militer Birma. Ia mengatakan demikian hari Selasa dalam keterangannya kepada Dewan Keamanan PBB mengenai kunjungan terbarunya ke Birma.
Kunjungan itu berakhir awal pekan lalu tanpa adanya indikasi terobosan dalam usaha Gambari untuk meyakinkan pemerintah militer Birma agar melaksanakan reformasi politik. Pemerintah Birma menolak seruannya akan proses reformasi demokrasi yang tansparan dan inklusif. Sebelumnya hari Selasa, ketua Majelis Umum PBB Srgjan Kerim menyerukan dialog yang sungguh-sungguh dan tekad kuat dari semua pihak untuk mewujutkan rekonsiliasi nasional di Birma.
Dalam berita lain, kelompok ham “US Campaign for Burma” menyatakan penghargaan kepada Kongres Amerika karena mengajukan resolusi yang meminta kepada Presiden Bush agar mendesak PBB supaya jangan mengakui undang-undang dasar yang dibuat oleh penguasa militer Birma.