Militer Amerika di Irak mengatakan keputusan imam radikal Shiah Irak Moqtada al-Sadr untuk memperpanjang gencatan senjata 6 bulan lagi adalah perkembangan positif.
Para ulama yang setia kepada al-Sadr mengumumkan gencatan senjata yang diperpanjang itu antara milisi lasykar Mahdi-nya dan pasukan Amerika serta Irak, dalam sholat Jumat kemarin.
Gencatan senjata itu telah dianggap berhasil mengurangi 60 persen kekerasan di Irak sejak bulan Juni. Para pejabat militer Amerika di Irak mengatakan perpanjangan tersebut akan membina rekonsiliasi nasional dan memungkinkan pasukan memusatkan perhatian untuk memerangi al-Qaida. Militer Amerika juga mengatakan mereka terbuka untuk berdialog dengan gerakan al-Sadr.
Perdana Menteri Irak, Nouri al-Maliki, menyambut baik pengumuman itu dan mengatakan blok al-Sadr adalah satu penopang penting proses politik negara itu.