Ketua delegasi Russia dalam perundingan tentang masa depan propinsi Kosovo yang memisahkan diri dari Serbia, Alexander Botsan-Kharchenko mengatakan, harapan dicapai terobosan dalam perundingan terbaru mengenai propinsi itu, kalau ada, kecil sekali.
Penilaiannya ini dikemukakannya pada saat penengaj internasional dan delegasi tingkat tinggi Serbia serta etnis Albania di Kosovo bertemu dalam babak perundingan baru di belakang pintu tertutup di Austria. Penengah dari Amerika, Uni Eropa dan Rusia bertindak sebagai tuan-rumah perundingan yang akan berlangsung sampai hari Rabu.
Suratkabar BLIC di Beograd hari Senin mengutip Botsan-Karchenko mengatakan, jika tidak ada kesepakatan yang dicapai Rusia akan berkeras perundingan mengenai status masa depan Kosovo diteruskan sampai di luar batas waktu 10 Desember yang ditetapkan PBB.
Sementara itu – perdana menteri Serbia, Vojislav Kostunica mengulangi tawaran negaranya memberi otonomi luas kepada Kosovo tetapi tetap mempertahankan keutuhan wilayah Serbia. Ia lagi-lagi mengatakan Serbia akan membatalkan deklarasi kemerdekaan sepihak oleh Kosovo. Para pemuka warga Kosovo yang 90% etnis Albania menegaskan kembali tuntutan mereka untuk merdeka.