Tautan-tautan Akses

Tony Blair Lakukan Misi Diplomasi di Timur Tengah


Utusan internasional untuk Timur Tengah Tony Blair berada di kawasan itu untuk melakukan diplomasi ulang alik dalam upaya menghidupkan kembali proses perdamaian Israel-Palestina.

Blair mengadakan pembicaraan terpisah dengan para pemimpin Israel dan Palestina. Ia berusaha untuk mengurangi perselisihan serius terkait rancangan naskah dokumen mengenai negara Palestina sebelum konferensi perdamaian di Amerika Serikat akhir tahun ini.

Israel menginginkan deklarasi prinsip-prinsip yang bersifat umum. Namun perunding Palestina Ahmed Qureia menyatakan dokumen itu harus membahas masalah-masalah inti seperti Yerusalem, pengungsi Palestina, permukiman Yahudi dan perbatasan akhir.

Blair adalah utusan Kuartet untuk Usaha Perdamaian Timur Tengah, yang terdiri dari Amerika Serikat, Uni Eropa, PBB dan Rusia.

Sementara itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan masa depan negara Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza harus mencakup luas tanah sama dengan yang direbut Israel di wilayah-wilayah itu selama perang Enam Hari tahun 1967.

Abbas mengatakan kepada televisi Palestina bahwa Palestina menginginkan sebuah negara dalam batas-batas sama dengan sebelum 1967 seluas enam ribu 200 kilometer persegi di Tepi Barat dan Gaza. Ini adalah pertama kali Abbas secara terbuka memberikan angka pasti untuk luas tanah yang dia minta.

Israel belum mengungkapkan berapa persisnya luas tanah yang siap dilepaskan.

Pernyataan Abbas itu disampaikan pada saat utusan internasional untuk Timur Tengah Tony Blair berusaha memperkecil perbedaan-perbedaan antara Israel dan Palestina terkait rancangan naskah dokumen mengenai negara Palestina sebelum konferensi perdamaian di Amerika Serikat yang akan datang.

XS
SM
MD
LG