Tautan-tautan Akses

Irak, Iran Dominasi Debat Televisi Calon Kandidat Demokrat


Perang di Irak dan hubungan AS dengan Iran mendominasi debat terakhir antara delapan calon kandidat dari Partai Demokrat. Semua calon ingin AS menarik mundur pasukan dari Irak, tapi semua berbeda pendapat mengenai berapa banyak jumlah pasukan yang harus ditarik dan jangka waktu penarikan.

Dalam debat, tiga calon terkuat menolak menyatakan tegas bahwa AS harus menarik mundur pasukan dari Irak di akhir masa jabatan presiden berikutnya yang jatuh tahun 2013.

“Personil militer mengindikasikan kita dapat menarik mundur satu hingga dua brigade per bulan. Bila saya terpilih, saya akan langsung mulai proses tersebut,” ujar Senator Barack Obama dari Illinois. “Kita akan tarik pasukan tempur dari Irak.”

Sementara itu, Senator Hillary Clinton dari New York yang memimpin perolehan jajak pendapat terbaru, tersimak lebih berhati-hati dalam memberikan jawabannya.

“Target saya adalah menarik seluruh pasukan di akhir masa jabatan saya,” katanya. “Tapi saya setuju dengan Barack (Obama), sangat sulit untuk memprediksi apa yang akan kita warisi (dari pemerintahan sebelumnya).”

Menurut Clinton, pasukan AS mungkin harus tetap bertahan di Irak untuk memerangi teroris di dalam negeri Irak.

Mantan Senator North Carolina, John Edwards, setuju sebagian pasukan harus bertahan di Irak. Namun, ia berbeda pendapat dengan Clinton mengenai misi tempur pasukan di Irak.

“Saya akan menarik mundur pasukan tempur dari Irak dalam waktu beberapa bulan, dan saya tak akan melanjutkan misi tempur di Irak,” kata Edwards. “Keberadaan misi tempur mengisyaratkan perang belum berakhir. Dan, saya berkeyakinan, perang ini harus diakhiri.”

Beberapa calon Demokrat yang lain mengatakan mereka akan tarik mundur seluruh pasukan dalam waktu beberapa bulan bila mereka terpilih presiden.

“Posisi kandidat yang lain, adalah mengubah misi (di Irak),” ujar Gubernur New Mexico Bill Richardson. “Posisi saya untuk membawa semua pasukan pulang adalah untuk mengakhiri perang.”

Calon-calon lain menekankan pentingnya diplomasi regional untuk meningkatkan keamanan di Irak pasca-penarikan pasukan.

“Saya yakin kita harus memulai proses pemulangan kembali pasukan,” kata Senator Chris Dodd dari Connecticut. “Pada saat yang sama, saya akan memulai proses diplomasi yang tangguh, yang selama ini tidak tampak dari pemerintahan Bush.”

Hubungan AS dengan Iran juga menjadi salah satu topik debat utama.

Senator Clinton mengusulkan gabungan sanksi dan diplomasi untuk mencegah Iran dari pengembangan senjata nuklir.

“Saya akan melakukan segalanya agar Iran tidak menjadi kekuatan nuklir, termasuk dengan menggunakan kekuatan diplomasi, memberlakukan sanksi ekonomi, dan membuka dialog langsung,” ujarnya. “Ini pun belum kita coba.”

Beberapa jam sebelum berlangsungnya debat, Senator Clinton mendukung resolusi Senat AS yang mengimbau Deplu AS untuk menjadikan Tentara Revolusioner Iran sebagai organisasi teroris.

Langkah tersebut mengundang reaksi dari Edwards.

“Saya tak punya niatan untuk memberikan George W. Bush persetujuan untuk mengambil langkah pertama ke arah perang dengan Iran,” ujarnya.

Senator Obama menggarisbawahi bahwa beberapa kandidat presiden dari Partai Republik telah mengancam akan menggunakan kekuatan militer untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.

“Sampai kita mengerahkan komunitas internasional untuk menekan Iran dari sudut ekonomi, kita tidak seharusnya bicara mengenai serangan militer terhadap Iran,” katanya.

Debat dilangsungkan di Darthmouth College di negara bagian yang akan memilih lebih awal, yaitu New Hampshire, dan ditayangkan televise MSNBC.

Dalam jajak pendapat, Clinton masih lebih unggu dari Obama maupun Edwards. Namun, survei di Iowa menunjukkan persaingan sangat ketat antara ketiga kandidat.

XS
SM
MD
LG