Tautan-tautan Akses

Utusan PBB Ibrahim Gambari Temui Pemimpin Militer Birma Selasa


Laporan dari Birma menyatakan Utusan Khusus PBB Ibrahim Gambari telah diberitahu bahwa ia dapat menemui pemimpin tertinggi Birma Jenderal Than Shwe hari Selasa. Gambari berada di ibukota pemerintahan Birma, Naypidaw dalam usaha membujuk Junta Militer mengakhiri penumpasan dengan kekerasan terhadap para aktivis pro demokrasi yang dipimpin biksu Budha di Rangoon.

Hari Senin puluhan kelompok hak asasi manusia di seluruh Asia mengeluarkan seruan kepada semua pemerintah Asia agar mendukung misi pencari fakta PBB dan sistem pemantauan hak asasi manusia di Birma.

Di Washington, jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan tindakan para tetangga Birma amat menentukan dalam memaksa para pemimpin militer Birma menghentikan penumpasan terhadap disiden dan menerima reformasi politik. Pejabat-pejabat Amerika tidak menepiskan kemungkinan memberlakukan hukuman lain terhadap pemerintah militer Birma meskipun mengakui pilihan mereka terbatas.

Selama kunjungan Gambari ke Naypyidaw hari Sabtu dan Minggu, dia menyampaikan pesan keprihatinan dari Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon kepada beberapa pemimpin militer, namun tidak bisa bertemu dengan Jenderal Than Shwe.

Hari Minggu, Gambari terbang dari Nayp-yidaw ke Rangoon, dimana dia bertemu dengan pemimpin pro-demokrasi Aung San Suu Kyi selama lebih dari satu jam. Mengomentari situasi Birma, Janelle Saffrin, seorang pengacara Australia dan pakar tentang Birma mengemukakan, sekarang ini dunia mengawasi perilaku para pemimpin Birma. Pada tahun 1988, dunia tidak mengawasi mereka, mereka dapat melakukan penindasan secara diam-diam tanpa konsekwensi.

XS
SM
MD
LG