Militer Turki telah mengingatkan bahwa pihaknya akan mempertahankan sistem pemerintahan sekuler, sementara Parlemen berkemas menyusun rancangan konstitusi baru.
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Yasar Bayukanit mengatakan hari Senin di Istanbul tidak ada kekuatan yang dapat mengubah sistem sekuler Turki.
Ia juga mengulangi oposisinya terhadap pembentukan negara Kurdi merdeka di Irak utara dengan alasan negara demikian bakal menimbulkan risiko politik dan keamanan bagi Turki.
Partai yang memerintah, Partai Keadilan & Pembangunan menjadikan penyusunan rancangan konstitusi baru prioritas utama sejak memenangkan pemilihan umum Juli lalu.
Golongan sekuler termasuk militer menuduh Partai Keadilan & Pembangunan yang berakar Islam hendak meningkatkan peranan agama dengan melonggarkan larangan atas lambang-lambang keagamaan seperti kerudung atau jilbab.
Presiden Abdullah Gul, dari Partai Keadilan & Pembangunan, membantah pemerintah mempunyai agenda bernuansa Islami.
