Tautan-tautan Akses

Negara-Negara Pencemar Terbesar di Dunia Adakan Pembicaraan Tentang Iklim


Negara-negara pencemar udara terbesar di dunia, termasuk AS, India dan Cina, mengadakan pertemuan di Washington dalam konferensi perubahan iklim.

Pada acara pembukaan hari ini, Menlu Amerika, Condoleezza Rice mengatakan bahwa masalah perubahan iklim adalah masalah yang kompleks dan sulit. Rice mengatakan Amerika mendukung tujuan KTT tentang Iklim PBB hari Senin di New York dan menginginkan agar pertemuan mengenai iklim internasional pada bulan Desember di Bali berhasil.

Tetapi ia menambahkan bahwa pendekatan global sekarang ini untuk mengatur emisi gas rumah-kaca tidak akan dapat bertahan. Ia mengatakan tiap negara harus membuat aturan sendiri, mencerminkan kebutuhan dan kondisinya.

Konferensi dua hari di Washington itu tidak akan menyerukan pembatasan wajib terhadap emisi gas rumah kaca yang dikatakan sebagai penyebab pemanansan global.

AS, Cina dan India – bersama-sama dengan anggota-anggota lain yang hadir dalam pertemuan itu mengeluarkan 80% pemcemaran di dunia—menentang pengurangan yang diwajibkan gas rumah kaca. Pengurangan itu diinginkan oleh PBB dan sebagian besar negara Eropa. Rice mengatakan negara-negara hendaknya menyepakati tujuan jangka panjang untuk pengurangan seperti itu, menentukan program-program nasional dan ssaran jangka menengah untuk mencapai tujuan yang lebih luas, dan bekerjasama dengan industri-industri swasta untuk mendapatkan teknologi baru.

Konferensi difokuskan untuk menetapkan strategi melewati tahun 2012, ketika Protokol Kyoto tentang perubahan iklim berakhir. Pertemuan tidak akan menyerukan adanya keharusan pembatasan emisi gas rumah kaca yang dituduh sebagai penyebab pemanasan global. Presiden Bush tidak setuju dengan pembatasan tersebut dan menolak Protokol Kyoto, yang menetapkan pengurangan emisi secara wajib.

Beberapa demonstran menyerukan protes dan mengusung slogan anti Bush diluar Departemen Luar Negeri dimana pertemuan hari ini dilangsungkan.

XS
SM
MD
LG