Seorang diplomat terkemuka Amerika menolak pernyataan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad bahwa persoalan nuklir Teheran dianggap telah selesai.
Wakil Menteri Luar Negeri Nicholas Burns mengatakan kepada para wartawan di New York bahwa ia menyesal menyampaikan hal tersebut kepada Ahmadinejad, namun kasus itu, menurut kata-katanya, belum berakhir.
Burns mengatakan, Ahmadinejad keliru jika ia mengira masyarakat internasional akan melupakan bahwa Iran masih melanjutkan program riset nuklirnya, bertentangan dengan tuntutan Dewan Keamanan PBB.
Dewan Keamanan PBB menuntut Iran agar membekukan program pengayaan uraniumnya. Uranium yang telah diperkaya dapat digunakan untuk membuat senjata nuklir.
Dalam pidatonya di hadapan Majelis Umum PBB, kemarin, Ahmadinejad mengatakan Iran akan mengabaikan resolusi-resolusi Dewan Keamanan dan berbagai tuntutan lain yang menurutnya pemaksaan politis yang tidak sah oleh negara-negara yang arogan.
DPR Amerika, kemarin mengeluarkan rancangan UU yang akan mengenakan sanksi-sanksi atas perusahaan asing yang mengadakan investasi di Iran, khususnya dalam bidang minyak dan gas alam. Rancangan itu harus disetujui oleh Senat, sebelum dikirim kepada Presiden Bush untuk ditanda-tangani.