Tautan-tautan Akses

Pemimpin APEC Akhiri KTT dengan Pembahasan Liberalisasi Perdagangan


Para pemimpin Organisasi Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik atau APEC telah mengakhiri KTT dua hari di Sydney, Australia, hari Minggu dengan pembahasan mengenai liberalisasi perdagangan, keprihatinan mengenai keamanan dan menghidupkan kembali pembicaraan perdagangan dunia WTO yang macet. Para pejabat APEC diduga akan mendesak WTO membuka kembali pembicaraan putaran Doha yang macet yang bertujuan mengurangi kemiskinan.

Pada hari Sabtu, para pemimpin ke-21 negara peserta KTT APEC hari Sabtu sependapat bahwa dunia perlu, yang menurut mereka, memperlambat, menghentikan, kemudian melenyapkan emisi gas rumah kaca, yang dianggap sebagai penyebab utama perubahan iklim. Mereka tidak menyetujui target pengurangan emisi yang tegas.

Para pakar lingkungan menyerukan agar para pemimpin APEC menyetujui target pengurangan gas rumah kaca yang tegas, dan bukan tujuan yang tidak mengikat. Tetapi pemerintah banyak negara seperti Amerika, Cina dan Australia menentang persetujuan seperti itu.

Perdana Menteri Australia John Howard mengatakan, ke-21 negara peserta KTT hari Sabtu sepakat menyetujui yang disebutnya ‘target aspiratif’ untuk mengurangi gas rumah kaca, dengan semua negara menyumbang sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Para pakar lingkungan menyerukan agar para pemimpin APEC menyetujui target pengurangan gas rumah kaca yang tegas, dan bukan tujuan yang tidak mengikat. Tetapi pemerintah banyak negara seperti Amerika, Cina dan Australia menentang persetujuan seperti itu.

Pernyataan yang disebut Deklarasi Sydney menetapkan sasaran pengurangan intensitas energi sebesar 25 persen pada tahun 2030. Intensitas energi adalah ukuran efisiensi pemakaian energi dalam ekonomi suatu negara.

Hari Sabtu Presiden Bush meninggalkan KTT sebelum berakhir. Selama berada di Australia pekan ini, Presiden Bush melakukan serangkaian pertemuan bilateral di sela-sela sidang APEC.

XS
SM
MD
LG