Tautan-tautan Akses

AS Desak IAEA Mengirim “Pesan Jelas” Bagi Program Nuklir Iran


Amerika Serikat meminta badan nuklir PBB untuk mengirim “pesan jelas” kepada Iran mengenai aktivitas nuklir Teheran yang kontroversial. Utusan Amerika ke Badan Tenaga Atom Internasional, IAEA, Geregory Schulte mengeluarkan komentar itu hari ini di Wina.

Katanya Iran perlu menjawab pertanyaan yang masih ada mengenai program nuklir-nya, bekerjasama tanpa syarat dengan IAEA dan menghentikan aktivitas yang menyebabkan kekhawatiran internasional.

Dia mengatakan rencana kerja antara Iran dan IAEA menggariskan proses yang berpotensi penting bagi penjelasan apa yang ia sebut pertanyaan bersejarah, tetapi dia tidak menjelaskan lebih jauh. Kepala IAEA, Muhammad ElBaradei membela rancangan itu hari ini sebagai langkah yang perlu untuk menyelesaikan isu yang masih ada dengan Iran. Dia memperingatkan apa yang dia sebut retorika yang mengingatkan pada situasi sebelum perang Irak.

Sementara itu secara terpisah, seorang hakim federal Amerika telah memutuskan, Iran harus membayar 2,65 milyar dollar kepada keluarga anggota marinir Amerika yang terbunuh dalam pemboman barak marinir tahun 1983 di Beirut, Libanon. Hakim Distrik Amerika Royce Lamberth membuat keputusan itu hari Jumat. Yang terluka dan lolos dari serangan itu juga diberi ganti rugi.

Dalam keputusan itu, Hakim Lamberth mengatakan para anggota keluarga yang mengajukan gugatan telah menunggu dengan sabar selama hampir seperempat abad bagi ditegakkannya keadilan. Tahun 2003, Hakim Lamberth menyatakan Iran harus membayar ganti rugi keuangan kepada para korban beserta keluarga mereka.

Pemboman truk bunuhdiri bulan Oktober 1983 menewaskan 241 anggota marinir. Serangan itu dituduh dilakukan oleh kelompok militan Syiah Hizbullah, yang oleh Amerika Serikat dituduh didukung Iran. Iran membantah bertanggungjawab dalam serangan itu. Berdasarkan undang-undang anti-terorisme, para penggugat dapat menarik uang ganti rugi itu dari aset Iran yang dibekukan di Amerika.

XS
SM
MD
LG