Presiden Bush bertemu dengan para pemimpin militer tertingginya membicarakan situasi di Irak, dua pekan menjelang penyampaian laporan kepada Kongres mengenai kemajuan menuju stabilitas di Baghdad. Bush dan Wakil Presiden Dick Cheney bertemu sekitar 90 menit di Pentagon Jumat malam dengan Gabungan Kepala-Kepala Staf – pimpinan semua cabang angkatan bersenjata Amerika – dan Menteri Pertahanan Robert Gates.
Menurut para pejabat Gedung Putih mereka membahas apa yang dilakukan pasukan militer dan tim-tim rekonstruksi sipil Amerika di Iraq, Afganistan, Tanduk Afrika dan Filipina. Namun dalam sebuah pernyataan Bush terutama mem-fokuskan pada yang disebut “laporan status” bulan depan kepada Kongres mengenai Iraq.
Presiden Bush mengatakan laporan itu akan memberi rakyat Amerika “penilaian situasi di lapangan di Iraq,” tiga bulan setelah peningkatan tajam kekuatan Amerika. Bush menjanjikan dokumen itu “akan menilai apa yang berjalan baik, apa yang dapat diperbaiki dan penyesuaian apa yang bermungkinan dilakukan” di Iraq dalam bulan-bulan mendatang.
Sementara itu, Presiden Bush mengatakan Amerika Serikat akan mempertahankan kehadiran aktif di Asia untuk menjaga ketegangan lama tidak berkobar kembali antara Cina dan Jepang. Dalam wawancara dengan televisi Sky Australia menjelang KTT Asia-Pasifik pekan depan di Sydney, Bush mengatakan Amerika memiliki hubungan baik dengan para pemimpin di Cina maupun Jepang.
Dia juga menunjuk kemajuan yang dibuat Asia dan manfaat yang dipetik wilayah itu dari perdagangan. Sejumlah analis belum lama ini telah mengecam Amerika Serikat yang mengabaikan Asia karena memusatkan perhatian pada Iraq dan Timur Tengah. Bush telah menangguhkan lawatan yang sudah dirjadwalkan ke Singapura pekan depan untuk menemui para pemimpin ASEAN.
Dan sebelumnya bulan ini, Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice membatalkan kehadiran di forum regional ASEAN di Filipina untuk menghadiri pembicaraan di Timur Tengah.
