Perundingan militer tingkat tinggi antara Korea Selatan dan Utara macet karena perbedaan pendapat mengenai perbatasan laut.
Dalam sesi terakhir perundingan tiga hari di desa Panmunjom hari ini, Letnan Jenderal Kim Yong Chol dari Korea Utara mengatakan, negaranya tidak mau lagi melakukan perundingan sia-sia.
Jenderal Kim mengecam Korea Selatan karena tidak mau membahas yang disebutnya ‘tapal batas laut ilegal.’
Tapal batas itu ditetapkan PBB pada akhir perang Korea tahun 1953. Korea Utara tidak mengakui tapal batas itu dan Korea Selatan menolak usul Korea Utara untuk mengubahnya.
Ketua perunding Korea Selatan Mayor Jenderal Jun Seung Jo mengatakan, sangat disesalkan bahwa perundingan akan berakhir tanpa hasil.