Ribuan orang melarikan diri dari sebuah kamp pengungsi Palestina di Libanon utara, pada saat gencatan senjata antara sebuah kelompok militan Islam dan tentara Libanon tampaknya tetap bertahan.
Para pekerja bantuan dikutip mengatakan hampir setengah dari lebih dari 30 ribu warga kamp Nahr al-Bared telah melarikan diri sejak Selasa malam, ketika pertempuran reda setelah berlangsung sengit selama tiga hari.
Pada sebuah konperensi pers, jurubicara Departemen LN Amerika Sean McCormack mengatakan konflik itu bukan antara pasukan Lebanon dan orang-orang Palestina, melainkan dengan para ekstrimis yang menyusup masuk ke kamp pengungsi Nahr al-Bared.
Warga yang melarikan diri mengatakan sejumlah mayat tergeletak di jalan-jalan atau di bawah puing-puing bangunan di kamp yang terletak dekat kota pelabuhan Tripoli itu.
Laporan-laporan sebelumnya mengatakan sekitar 75 orang – tentara, militan dan warga sipil – tewas sejak pertempuran mulai hari Minggu.
