Diperkirakan penunjukan perdana menteri baru Birma tidak akan membawa perubahan terhadap kebijakan negara yang diperintah militer itu. Seorang analis pertahanan, Carl Thayer dari University of New South Wales di Canberra, mengatakan pada VOA, penguasa militer yang berkuasa merupakan penganut garis keras.
Ia mengatakan mereka yang ingin membuka Birma kepada dunia luar sudah digeser. Sebuah laporan singkat Jumat dalam surat kabar New Light of Myanmar, mengatakan Letnan Jendral Thein Sein kini menjadi pejabat perdana menteri. Laporan itu datang menyusul berbulan-bulan spekulasi mengenai kesehatan pejabat sebelumnya, yakni Jendral Soe Win.
Berita penggantian itu datang sementara anggota organisasi oposisi, Liga Nasional untuk Demokrasi, membuat seruan baru agar pemimpin mereka, Aung San Suu Kyi dibebaskan. Pemerintah pimpinan militer akan meninjau kembali keputusan untuk memberlakukan tahanan rumah terhadap dirinya bulan ini.
