Mentri LN Israel Tzipi Livi bertemu di Kairo dengan Mentri-mentri LN Yordania dan Mesir untuk membahas prakarsa perdamaian Arab untuk Timur Tengah. Livi menggambarkan pertemuan hari ini di Kairo itu penting dan bersejarah, dan mengatakan dunia Arab dapat membantu mencapai kemajuan dalam situasi Israel-Palestina.
Ia mengatakan golongan moderat di kawasan itu memiliki tujuan yang sama untuk pemecahan dua Negara yang hidup berdampingan secara damai. Israel menolak prakarsa Arab itu ketika pertama kali diajukan pada tahun 2002. Usul itu dihidupkan kembali bulan Maret.
Prakarsa itu menyerukan negara-negara Arab mengakui Israel setelah Israel menarik diri ke perbatasan tahun 1967, pembentukan sebuah Negara Palestina, dan apa yang disebut oleh rencana itu “pemecahan yang adil” bagi rakyat Palestina yang menjadi pengungsi akibat didirikannya Negara Israel pada tahun 1948. Israel mengatakan kembalinya pengungsi Palestina ke daerah yang sekarang bernama Israel, tidak dapat diterima.
