Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan menghimbau pemilu parlementer lebih awal selambat-lambatnya bulan Juli setelah pengadilan tinggi Turki membatalkan hasil pemilihan presiden oleh parlemen pekan lalu .
Ketika berbicara pada jumpa pers di Ankara hari Selasa, perdana menteri itu juga mengimbau amandemen konstitusi yang mengizinkan para pemilih di Turki, bukan parlemennya, untuk memilih presiden.
Pengadilan tertinggi Turki membenarkan permohonan oleh partai oposisi terbesar hari Selasa dan membatalkan hasil pemilihan presiden tahap pertama pekan lalu.
Partai oposisi memboikot pemungutan suara itu dan mengemukakan argumentasi di depan pengadilan bahwa anggota parlemen yang hadir tidak cukup banyak ketika parlemen mengesahkan pemungutan suara atas Abdullah Gul, salah seorang anggota partai A.K yang berorientasi Islam itu.
Militer Turki memperingatkan pihaknya akan membela sistem politik sekuler yang ketat di Turki. Ratusan ribu warga Turki berpawai mendukung sekulerisme dan menentang pemerintahan Erdogan hari Minggu. Hari Senin Erdogan tampil melalui televisi nasional untuk menghimbau persatuan nasional dalam upaya meredakan konfrontasi itu.