Pemimpin politik di pengasingan kelompok militan Muslim Hamas telah membela penembakan roket Palestina ke Israel. Di Kairo hari Sabtu, pemimpin tersebut, Khaled Mashaal mengatakan, Palestina mempunyai hak untuk membela diri. Komentarnya itu disampaikannya di tengah-tengah gencatan senjata yang lemah dan telah berlangsung 5 bulan dengan Israel.
Di Kairo, hari Jum’at, Khaled Mashaal mengadakan pembicaraan yang jarang terjadi dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas dari gerakan Fatah. Pembicaraan itu merupakan pertemuan pertama mereka sejak partai-partai mereka yang bersaing membentuk pemerintahan koalisi dalam bulan Maret. Fatah telah menyerukan agar gencatan senjata dengan Israel tetap dipertahankan.
Sebelumnya, militer Israel menyatakan, pasukannya telah menembak 4 warga Palelstina bersenjata yang sedang memasang bahan peledak dekat perbatasan antara Gaza dan Israel, menewaskan 3 dari kawanan bersenjata itu. Kata militer, tentara tadi mengetahui ke empat warga Palestina itu dekat pagar perbatasan Sabtu ini, menembak mati tiga orang dan melukai satu orang.
Pasukan Israel telah menembak mati 9 warga Palestina dalam pertempuran sepekan lalu. Kaum militan Hamas membalasnya dengan menembakkan serangkaian roket terhadap Israel dari Gaza. Israel dan Pelestina menyepakati gencatan senjata November lalu di Jalur Gaza.
