Pasukan keamanan Pakistan disiagakan tinggi setelah seorang ulama ekstremis mengancam serangan bunuhdiri jika pihak berwenang mencoba menyerbu masjid-nya di ibukota Islamabad. Maulana Abdul Aziz mengatakan hari ini, dia membuka mahkamah Syariah Islam di masjidnya untuk memberantas apa yang dia sebut perilaku tidak-Islamis.
Kepada ribuan pendukungnya di Lal Masjid, Aziz mengatakan dia tidak mencari-cari konfrontasi dengan pihak berwenang. Dia memperingatkan, jika pemerintah menggunakan kekerasan menghentikan mereka, ribuan pemuda pengikutnya siap melancarkan serangan-serangan bunuhdiri. Aziz mengatakan pemerintah diberi waktu sebulan untuk menutup toko-toko rekaman musik dan usaha lain yang dia sebut “penjaja maksiat”.
Penguasa militer Pakistan Presiden Pervez Musharraf mengatakan hari ini, pemerintahnya tidak akan mengizinkan para pendukung mesjid itu menjalankan peraturan hukum sendiri.
Sementara secara terpisah, para pejabat keamanan Pakistan mengatakan, 20 orang tewas dalam pertempuran terbaru antara anggota suku setempat yang didukung pemerintah dan kaum militan yang berafiliasi dengan al-Qaida di Waziristan Selatan. Dilaporkan, sebagian besar yang tewas adalah anggota laskar Uzbek yang tewas hari ini setelah anggota suku lokal menyerang lubang-lubang perlindungan utama yang digunakan kaum militan di wilayah dekat Wana, ibukota kawasan itu.
Jurubicara militer Pakistan Mayor Jenderal Wahid memberitahu VOA, pasukan Pakistan telah menempatkan diri di puncak-puncak pegunungan Sheen Warsak di Waziristan Selatan. Namun dia menambahkan pasukan itu tidak terlibat dalam pertempuran. Pemerintah Pakistan belum lama ini menjalin perjanjian dengan para pemuka suku wilayah itu untuk mengusir laskar gerilyawan asing.
Para anggota suku tersebut kini meminta dukungan dari militer Pakistan. Para pejabat Pakistan memperkirakan, sejak pertempuran berkobar bulan lalu, paling sedikit 260 orang, sebagian besar dari suku Uzbek telah tewas.