DPR Amerika telah menyetujui Rancangan Undang-Undang pertama yang mengikat, yang menetapkan batas waktu untuk memulangkan pasukan tempur Amerika dari Irak paling lambat bulan Agustus 2008.
Presiden Bush bereaksi marah, menuduh DPR, mengutip kata-katanya “melepaskan tanggungjawabnya dengan menyetujui RUU yang tidak punya peluang untuk menjadi UU”. Katanya rancangan itu mengancam tertangguhnya pengiriman sumber daya sangat penting bagi pasukan Amerika.
Pemungutan suara 218 lawan 212 itu merupakan kemenangan besar bagi golongan Demokrat di Kongres, dan tantangan terbesar mereka saat ini terhadap presiden. Dua anggota DPR dari Partai Republik mendukung rancangan itu sementara 14 dari Partai Demokrat menentang.
Setelah pemungutan suara, Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan hari itu merupakan hari bersejarah, dan bahwa Kongres baru telah membuat langkah raksasa untuk mengakhiri perang di Irak.
Rancangan anggaran darurat itu meliputi pendanaan 124 milyar dollar bagi perang di Irak dan Afganistan, ditambah 20 milyar dollar bagi program dalam negeri.