Seorang pejabat tinggi Vatikan, dalam pidatonya di Perserikatan Bangsa-Bangsa, meminta kepada negara-negara dan rakyat di dunia agar menggalakkan kebebasan dan toleransi beragama sebagai cara melawan ekstrimisme.
Gubernur Kota Vatikan itu, Uskup Agung Giovanni Lajolo, mengatakan negara-negara hendaknya melucuti senjata kaum ekstrimis sebelum mereka merusak orang lain dengan kebencian mereka terhadap kehidupan dan kebebasan.
Lajolo juga menyebut tentang kehebohan karena pidato Paus Benediktus baru-baru ini yang menyulut protes luas, setelah Sri Paus menyebut kutukan kaisar abad pertengahan mengenai Islam.
Uskup Agung itu mengatakan di hadapan Majelis Umum PBB bahwa ucapan Benediktus tersebut dimaksudkan untuk menggalakkan dialog dan saling pengertian antar agama, bukan pertentangan. Ia mengatakan Vatikan menyesalkan salah pengertian mengenai apa yang dikatakan Paus yang memancing kemarahan luas.