Presiden Sudan Omar al-Bashir mengulangi oposisinya terhadap penempatan pasukan PBB di Darfur, dan mengatakan seharusnya pasukan Uni Afrika yang sudah berada di sana saja yang diteruskan.
Dalam keterangan kepada wartawan di Gambia hari Kamis ia menuduh PBB mempunyai ‘agenda tersembunyi’ yang menghendaki rekolonisasi Sudan. Pejabat-pejabat Sudan sebelumnya juga mengeluarkan pernyataan serupa tiap kali PBB mendesak negara itu menerima keputusan PBB mengambil-alih tugas tujuh ribu pasukan Uni Afrika pemelihara ketertiban di Darfur.
Mandat pasukan Uni Afrika itu berakhir tanggal 30 bulan ini. PBB bermaksud menyerap pasukan itu dan mengirim sedikitnya 13 ribu pasukan tambahan dalam upaya memulihkan ketertiban di Darfur yang dirobek perang. Perang lebih dari tiga tahun di Darfur telah menewaskan sekitar 200 ribu orang dan menimbulkan lebih dari dua juta pengungsi.