Tautan-tautan Akses

Pemboman Israel di Libanon Tewaskan 56 Warga Sipil, Sebagian Besar Anak-Anak


Para pejabat Lebanon mengatakan pesawat-pesawat tempur Israel telah membom sebuah gedung di Lebanon selatan. Pemboman tersebut menewaskan paling sedikit 56 penduduk sipil yang merupakan serangan paling berdarah Israel selama 19 hari ofensif terhadapa gerilyawan Hezbollah. Para pejabat mengungkapkan, paling sedikit 34 orang yang terbunuh di kota Qana itu adalah anak-anak. Regu penyelamat masih mencari di sela-sela reruntuhan gedung bertingkat tiga itu dengan harapan akan menemukan para korban yang selamat. Sebanyak 100 penduduk sipil telah mencari tempat perlindungan di gedung itu sewaktu terjadi serangan.

Pihak militer Israel mengutarakan, mereka menargetkan Qana karena banyak misil yang telah berulangkali diluncurkan dari daerah itu. Mereka menambahkan lagi bahwa para penduduk telah diperingati untuk mengungsi sebelum dilakukan serangan tersebut. Serangan udara dilaporkan telah dilancarkan pula di daerah-daerah lain. Rincian mengenai serangan tersebut belum ada. Sementara itu, Para pejabat keamanan Lebanon mengemukakan pasukan Israel bergerak beberapa kilometer menuju Lebanon selatan hari ini dan terlibat dalam pertempuran sengit dengan para gerilyawan Hezbollah.

Sementara, para pejabat Libanon mengatakan mereka tidak akan menemui MenLu AS Condoleezza Rice, setelah serangan udara maut Israel hari ini di Lebanon selatan. Sejenak sebelum serangan itu, PM Lebanon Fuad Siniora menuntut dilakukannya gencatan senjata segera tanpa syarat, di samping investigasi internasional ke dalam apa yang disebutnya "pembantaian Israel." Dia mengutarakan Lebanon tidak akan mempertimbangkan perundingan apapun sampai gencatan senjata dilakukan, dan menyebut serangan-serangan Israel sebagai tindakan kejahatan perang.

Rice mengemukakan hari ini di Jerusalem bahwa dia merasa "berdukacita" atas kematian penduduk sipil akibat serangan udara itu. Sebelumnya, kedatangannya dinantikan di Beirut petang ini. Menteri Rice bertemu dengan para pejabat Israel hari ini, setelah mengadakan perundingan dengan PM Ehud Olmert Saptu malam. Menurut Olmert hari ini Israel tidak tergesa-gesa mengadakan gencatan senjata sampai tujuan dari ofensif yang dilakukan tercapai.

Sementara itu, ratusan rakyat Lebanon berhimpun di gedung PBB di Beirut menunukkan kemarahan mereka menyusul serangan maut Israel di kota Qana. Pasukan keamanan Lebanon bekerja keras memulihkan ketertiban di kawasan perkantiran PBB hari ini setelah para pemrotes itu menyerbu gedung diplomatik tersebut, menghancurkan benda-benda yang mereka lalui. Kaum pria menggunakan pagar sebagai pemukul dan melemparkan batu-batu ke kaca-kaca jendela gedung. Para pemrotes meneriakkan slogan-slogan pro-Hezbollah dan mengacung-acungkan tinjumereka ke atas dalam demonstrasi massa pertama di Lebanon mengutuk pemboman Israel terhadap Libanon dalam upaya menghancurkan para gerilyawan Hezbollah.

XS
SM
MD
LG