Para tokoh politik dan agama di Irak bertemu di Baghdad hari ini untuk mengadakan pembicaraan guna menghentikan kekerasan antar suku dan aliran agama yang mengancam akan menjerumuskan negara itu ke dalam perang saudara.
Kelompok tersebut dibentuk sebagai tanggapan atas rencana rekonsiliasi nasional Perdana Menteri Nouri al-Maliki. Kelompok itu akan mencakup kira-kira 30 anggota parlemen, para tokoh agama dan pemimpin suku.
Hari Kamis, ulama tertinggi Muslim Syi’ah di Irak, Ayatullah Agung Ali al-Sistani, memperingatkan bahwa peningkatan kekerasan antar aliran agama dapat menghancurkan negara itu. Dia menyerukan kepada warga Irak agar bersatu untuk menghentikan pembunuhan.
Maliki sedang mempersiapkan kunjungan ke Washington hari Selasa untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Bush yang juga diperkirakan akan terfokus pada kekerasan di Irak.