Kepala kelompok milisi Hizbullah bertekad melancarkan apa yang disebutnya perang terbuka melawan Israel, setelah serangan udara Israel menghancurkan rumah dan kantornya di Beirut. Kata laporan televisi Hizbullah, ketua Hizbullah, Hassan Nasrallah tidak mengalami cedera apapun.
Jaringan televisi Hizbullah menyiarkan pidato Nasrallah yang mengatakan Israel akan merasakan pembalasan Hizbullah pada semua tingkat. Katanya, kota Haifa di Israel dan kota-kota lainnya yang lebih jauh ke selatan akan diserang. Kata Nasrallah lagi, pasukan Hizbullah telah menembak sebuah kapal perang Israel di lepas pantai Beirut, tapi kata Israel, kapal itu hanya rusak sedikit.
Jaringan televisi Arab al Jazira melaporkan tentara Israel sedang mencari empat awak kapal itu yang katanya hilang. Departemen LN Amerika mendesak warga Amerika yang berada di Libanon supaya mempertimbangkan untuk meninggalkan negeri itu. Perdana Menteri Israel Ehud Olmert katanya bertekad akan melanjutkan serbuan itu sampai Hizbullah lumpuh dan dua orang tentara Israel yang diculik, dibebaskan.
Kata pejabat Libanon, pesawat-pesawat pembom Israel melancarkan serangan ketiga atas bandar udara Beirut hari Jumat dan mengebom jalan utama yang menghubungkan Beirut dengan Damaskus di Syria. Kira-kira 60 orang lebih warga Palestina tewas dalam serangan Israel itu. Kata tentara Israel, empat orang warganya tewas kena serangan roket yang dilancarkan oleh Hizbullah sejak hari Rabu. Sementara itu ribuan warga Libanon dan turis asing berusaha mencapai perbatasan syria lewat jalan lain unrtuk menghindar dari konflik itu.
Sementara itu, pemerintah Libanon menuduh Israel melancarkan agresi buas dan minta dewan keamanan PBB supaya bertindak untuk menghentikan offensif Israel itu. Ini disampaikan dalam sidang khusus DK untuk membahas krisis yang terus memuncak itu. Kata Utusan Libanon nuhad mahmud, tindakan Israel itu ditujukan untuk melumpuhkan negerinya, tapi dutabesar Israel di PBB, Dan Gillerman mengatakan, Hizbullah telah melancarkan serangan berulang kali atas Israel. Dutabesar Amerika untuk PBB mengatakan yang salah dalam aksi kekerasan ini adalah syria dan Iran, yang katanya mendukung Hizbullah.