Perdana Menteri Montenegro Milo Djukanovic menyatakan kemenangan dalam referendum hari Minggu atas apakah republik itu berpisah dari federasi dengan Serbia untuk menjadi negara merdeka. Para pemantau independen mengatakan 55,3 persen rakyat Montenegro memilih berpisah, sedikit di atas 55 persen yang diperlukan untuk sahnya hasil itu.
Jika hasil-hasil resmi Senin ini mengukuhkan kemenangan itu, berarti dua bagian terakhir Yugoslavia yang masih bersatu juga pecah. Djukanovic Senin pagi mengucapkan selamat kepada rakyat Montenegro atas apa yang dia sebut kemerdekaan yang kembali diraih untuk pertama kalinya sejak tahun 1918, sewaktu Yugoslavia terbentuk dari beberapa kerajaan dan wilayah Balkan.
Sebelumnya dia menyebut republik Montenegro sebagai “sandera Serbia”. Para penentang kemerdekaan mengatakan Montenegro dengan penduduk 620 ribu jiwa terlalu kecil untuk dapat berkembang sebagai negara merdeka.