Organisasi Kesehatan Sedunia atau WHO mengatakan intervensi secepatnya saat gejala dini flu burung merebak pada manusia, bisa mencegah atau menunda pandemik penyakit itu. Direktur WHO untuk Pasifik Barat, Shigeru Omi, mengatakan apabila ada gejala virus H5N1 menyebar antar orang, waktu untuk bertindak hanya dua atau tiga pekan saja.
Ia mengatakan dengan secepatnya menggunakan obat-obat anti-virus, larangan perjalanan dan karantina bisa efektif dalam mencegah wabah. Ia mengatakan semua negara harus mengambil tanggung tanggung jawab untuk langkah-langkah semacam itu.
Omi memberi komentar demikian hari Selasa di Jakarta, dalam upacara pemberian dana sebesar $70-juta yang dijanjikan Jepang untuk memerangi flu burung di kawasan Asia Tenggara. Sejak tahun 2003, flu burung telah menginfeksi lebih 200 orang, umumnya di Asia, dan lebih 100 sudah meninggal dunia.