Peradilan Saddam Hussein telah kembali dimulai di Baghdad. Mantan diktator Irak itu menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang pembunuhan lebih dari 140 warga Shi’ah pada tahun 1982.
Saddam adalah satu-satunya terdakwa yang hadir dalam persidangan hari ini.
Saddam mengungkapkan kemarahannya terhadap Kementerian dalam Negeri Irak yang didominasi golongan Shi’ah. Dia menuduh kementerian itu menyiksa dan membunuh ribuan orang.
Dia juga menuntut sebuah badan internasional memeriksa tanda-tangan yang dituduhkan sebagai tanda-tangannya pada sejumlah dokumen yang diajukan para jaksa sebagai barang bukti. Para jaksa penuntut mengatakan dokumen-dokumen itu adalah surat perintah dari Saddam yang menyebabkan pembunuhan warga Shi’ah di desa Dujail, Irak bagian selatan.
Saddam mengaku memberi perintah pembunuhan tersebut. Tetapi dia mengatakan bahwa perbuatannya bukanlah tindak kejahatan, karena sebelumnya seorang hakim telah mendapati semua warga desa itu bersalah berupaya hendak membunuhnya.
Saddam dan tujuh terdakwa lain mungkin dijatuhi hukuman gantung jika didapati bersalah dalam kasus Dujail tersebut.