Presiden Irak yang terguling Saddam Hussein telah mengakui dia memerintahkan pengadilan warga desa syiah yang akhirnya dieksekusi, setelah percobaan pembunuhan terhadap dirinya.
Dalam sidang di Bagdad hari ini, Saddam mengatakan dia juga memerintahkan penyitaan tanah pertanian milik para warga desa itu. Saddam dituduh telah memerintahkan pembunuhan lebih dari 140 warga desa, diantaranya anak-anak dari kota kecil Dujail. Katanya, dia memerintahkan penyidangan dan penyitaan itu karena upaya pembunuhan tahun 1982 itu.
Dia mengatakan, merupakan hak negara untuk menyita tanah mereka yang bertanggungjawab dalam usaha pembunuhan itu. Dia menanya mahkamah. “Dimana kejahatannya?” Hari Selasa, jaksa kepala memperlihatkan dokumen-dokumen pemerintah mengenai penindakan keras di Dujail, termasuk dokumen yang ditandatangani Saddam yang menyetujui hukuman mati atas para warga desa itu. Saddam tidak menyinggung bukti itu dalam keterangannya hari ini.