Pemerintah meminta bantuan tentara untuk memperkuat pengamanan parade 1 Asyura di kota Hangu, Propinsi North West, Pakistan menyusul tewasnya 23 orang akibat yang dicurigai sebagai bom bunuh diri. Menteri Dalam Negeri Aftab Sherpao mengatakan, tentara dan satuan para militer dikerahkan ke kota itu untuk mengatasi keresahan setelah ledakan tersebut yang terjadi di tengah-tengah Muslim Syi’ah di pasar utama kota itu. Lebih dari 40 orang luka-luka.
Suara tembakan menggema menyusul kepanikan yang terjadi dan beberapa saksi mata mengatakan ada beberapa ledakan. Ada 4 orang lagi yang tewas ketika kawanan bersenjata menembaki sebuah bus mini. Pihak berwajib mengatakan, orang-orang Syi’ah yang marah kemudian mengamuk di kota itu yang terletak sekitar 200 kilometer dari Islamabad. Imam Masjid Syi’ah maupun Suni di kota Hangu itu menghimbau kedua golongan supaya menciptakan ketenangan dan menjauhkan kekerasan.
Asyura menandai kematian cucu Nabi Muhammad Imam Hussein pada abad ke-7 dalam perang di yang sekarang disebut Karbala, Irak. Kematian Hussein mencetuskan perseteruan antara Suni dan Syi’ah. Sebagian besar Muslim di Pakistan dari golongan Suni. Tidak ada indikasi ledakan bom tadi terkait dengan protes Muslim di Pakistan dan negara lain terhadap kartun yang menghina Nabi Muhammad.