Indonesia, Sri Langka, Thailand dan negara-negara Samudra Hindia lainnya memperingati ulangtahun pertama bencana tsunami dengan upacara doa bagi sekitar 230 ribu orang yang tewas.
Upacara itu dimulai di Banda Aceh, Indonesia, dimana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menekan tombol sirene peringatan tsunami yang baru pada pukul 8.16 WIB, saat persisnya gelombang pertama melanda. Yudhoyono mengucapkan terimakasih kepada masyarakat internasional bagi sumbangan mereka, tetapi katanya masih banyak yang harus dilakukan. Indonesia diketahui kehilangan hampir 170 ribu orang.
Upacara utama di Sri Langka berlangsung di desa Peraliya, Sri Langka Utara, dimana tsunami itu menyebabkan sebuah kereta penumpang anjlok dari rel, menewaskan lebih dari seribu orang. Setelah mengheningkan cipta dua menit, Presiden Sri Langka Mahinda Rajapakse membuka selubung monumen peringatan berbentuk gelombang bagi para korban. Sri Langka kehilangan lebih dari 30 ribu orang di seantero negara pulau itu.
Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra ambil-bagian dalam upacara selama sehari penuh di pantai baratdaya negara itu. Sejumlah warga Thailand tidak setuju, menyebut upacara itu menelan biaya terlalu besar dan tidak pantas.