Israel mundur dari usahanya untuk menghalangi kaum militan Islam ikut serta dalam pemilihan anggota parlemen Palestina yang akan datang. Pemerintah Israel telah memperingatkan akan menunda kerjasama dalam pemungutan suara bulan Januari mendatang kalau kelompok militan Hamas diperbolehkan mengajukan calon.
Tetapi hari Ahad, jurubicara pemerintah Mark Regev memberitahukan kepada VOA bahwa Israel tidak akan secara aktif mencampuri pemilu itu. Ia menambahkan bahwa selama Hamas masih sebagai organisasi teroris, kelompok itu bukan mitra politik yang syah.
Israel menarik ancamannya untuk menghalangi kaum militan ikut serta dalam pemilu itu, setelah gagal memperoleh dukungan internasional atas tindakan demikian.
Sementara itu, PM Palestina Ahmed Qureia mengumumkan rencana untuk memulai pelatihan bagi kaum militan dari Brigade Syuhada al Aqsa untuk menjadi anggota-anggota kepolisian. Dan pasukan Israel menewaskan sekurangnya seorang Palestina bersenjata dalam konfrontasi di Tepi Barat.