Tuntutan Korea Utara untuk menggunakan tenaga nuklir untuk tujuan damai telah menjadi fokus pembicaraan enam pihak di hari kedua di Beijing.
Utusan-utusan dari Cina, Jepang, Rusia dan Amerika dan kedua Korea memulai kembali pembicaraan pada hari Selasa setelah jeda selama satu bulan.
Utusan Amerika Christopher Hill mengatakan bahwa dalam pembicraan hari ini, Korea Utara mengangkat isu yang keluar dari diskusi-diskusi sebelumnya, seperti pembangunan reaktor nuklir air ringan untuk menyuplai enerji.
Hill mengatakan tidak ada satu pihak pun mengungkapkan keinginannya untuk membangun reaktor tersebut. Ia mengatakan, fokus pembicaraan itu harus tetap pada usaha membebaskan Semenanjung Korea dari senjata nuklir.
Korea Utara telah bersikeras menyakan memiliki hak untuk menyelenggarakan program nuklir untuk tujuan damai – sebuah tuntutan yang menghentikan pembicaraan lima pekan lalu.
Amerika telah menjanjikan bantuan keamanan dan energi jika Korea Utara sepakat untuk membongkar semua program nuklirnya.