Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, dia siap untuk mengadakan perundingan guna mengakhiri pemberontakan yang sudah berlangsung empat-dasa-warsa di provinsi Papua Barat, sekarang setelah persetujuan perdamaian berhasil dicapai dengan kaum separatis Aceh. Dalam pidato di depan DPR hari ini di Jakarta, Presiden SBY mengatakan, pemerintahnya ingin menyelesaikan konflik di Papua dengan cara yang damai, adil dan berwibawa.
Jakarta telah menghadapi pemberontakan di sana-sini, yang terjadi sebentar-sebentar di Papua sejak tahun 1963, tidak lama setelah Indonesia menerima penyerahan provinsi itu dari Belanda. Presiden SBY menawarkan otonomi khusus untuk Papua dan menolak apa yang disebutnya campur-tangan asing untuk menyelesaikan kasus Papua. Dewan Perwakilan Rakyat Amerika baru-baru ini menyetujui legislasi yang menyerukan agar diadakan penyelidikan mengenai pelanggaran HAM oleh tentara Indonesia di Papua.