Perundingan di Beijing mengenai program nuklir Korea Utara telah memasuki hari ke-sebelas tanpa menunjukkan tanda-tanda ke-enam delegasi segera mencapai kesepakatan. Korea Utara masih terus menuntut hak untuk melakukan program nuklir yang damai, sementara Amerika terus mendesak agar Pyongyang meninggalkan sama-sekali aktifitas nuklirnya. Utusan utama Amerika Christopher Hill mengatakan hari ini dia belum siap untuk berkompromi, dan menyebutkan bahwa Korea Utara baru-baru ini mengubah sebuah tempat penelitian reaktor nuklir menjadi lokasi pembuatan senjata (nuklir) dalam waktu beberapa minggu.
Dia mengatakan kepada wartawan bahwa kesepakatan apapun harus melindungi kepentingan Amerika Serikat. Perundingan yang juga melibatkan Korea selatan, Cina, Jepang dan Rusia itu tidak banyak mencapai kemajuan menuju rancangan pernyataan bersama yang menjelaskan bagaimana Pyongyang membongkar tempat penyimpanan senjata nuklirnya, dan apa yang akan diperoleh negara itu sebagai imbalannya. Korea Utara menginginkan bantuan ekonomi, jaminan keamanan dan normalisasi hubungan dengan Amerika Serikat.