Tautan-tautan Akses

Presiden Terpilih Iran Mahmoud Ahmadinejad Serukan Persatuan Nasional


Presiden terpilih Iran yang berhaluan keras Mahmoud Ahmadinejad telah menyerukan persatuan nasional setelah memenangkan pemilu presiden yang memecah belah persatuan rakyat negara itu. Dalam pernyataannya yang pertama di muka umum Sabtu ini, presiden terpilih itu menyatakan dia bertujuan untuk membuat Iran menjadi teladan bagi dunia sebagai negara yang modern, maju dan berjiwa Islam. Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengucapkan selamat kepada presiden terpilih, dengan mengatakan musuh-musuh Iran telah terhina oleh hasil pemilu presiden itu.

Hasil akhir menunjukkan Ahmadinejad memenangkan 62 persen jumlah suara dalam pemilu tahap kedua Jumat kemarin, sedangkan saingannya mantan Presiden Ali Akbar Hashemi Rafsanjani hanya 35 persen. Para analis mengatakan, Ahmadinejad memperoleh dukungan kalangan penduduk miskin kota dan pedesaan yang patuh agama, sedangkan Rafsanjani memperoleh dukungan besar dari golongan kaya yang khawatir bahwa lawan mereka akan memaksa diberlakukannya ajaran Islam yang keras dan lebih mengucilkan Iran dari Barat.

Presiden terpilih Iran Mahmoud Ahmadinejad dipandang oleh banyak orang sebagai tokoh Islam berhaluan keras yang tampil ke panggung internasional dari latar belakang yang boleh dikata tak dikenal. Tokoh konservatif berusia 49 tahun itu ikut mendirikan perhimpunan mahasiswa yang merebut Kedutaan Besar Amerika Serikat tahun 1979 pada saat memuncaknya Revolusi Islam. Dia kemudian bergabung dengan Pengawal Revolusioner, yang mengatur dan mengawasi pelaksanaan hukum Islam negara itu.

Tahun 2003, Ahmadinejad menjadi Walikota Teheran dan mulai mempromosikan Islam dan mencabut reformasi bergaya Barat yang diterapkan oleh kelompok reformis pada tahun 1990-an. Para pengecam menggambarkan walikota bertubuh kecil dan berjanggut itu sebagai seorang “fasis” yang berbahaya yang ingin membawa penindasan ke Iran seperti yang dilakukan Taliban. Tetapi pendukungnya menggambarkannya sebagai seorang yang sederhana dan pejuang bagi kaum miskin. Dia pernah mengatakan masalah terbesar Iran adalah pengangguran, perumahan, dan pembagian kekayaan minyak negara itu.

XS
SM
MD
LG