Tautan-tautan Akses

190 Negara Memulai Peninjauan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir di New York


Wakil-wakil dari hampir 190 negara memulai peninjauan perjanjian non-proliferasi nuklir hari ini di New York, di tengah-tengah keprihatinan mengenai program nuklir Iran dan Korea Utara. Washington ingin agar perjanjian itu ditinjau, yang dilakukan sekali setiap lima tahun, untuk memfokuskan pada kegiatan nuklir yang mencurigakan di Iran dan Korea Utara. Tetapi bebarape negara mengeluh bahwa Amerika dan negara-negara nuklir lainnya tidak melangkah cukup cepat kearah perlucutan senjata . Menambah keprihatinan , sekretaris jendral PBB, Kofi Annan mengatakan kepercayaan terhadap perjanjian yang sudah berusia 35 tahun itu, berkurang.

Perjanjian Non-proliferasi nuklir telah ditandatngani oleh 187 negara. Perjanjian itu melarang negara-negara memperoleh senjata nuklir dan menurut perjanjian itu, Amerika, Inggris, Perancis, Rusia dan Cina, berjanji untuk mengurangi senjata nuklirnya dan melakukan perlucutan senjata. Israel, India dan Pakistan tidak pernah menandatngani perjanjian itu. Iran sekarang mengatakan mungkin akan memulai program nuklirnya . Sebelumnya Iran setuju untuk menangguhkannya sementara melakukan perundingan dengan Uni Eropa. Dan Korea Utara, yang menarik diri dari perjanjian, menyatakan mempunyai senjata nuklir.

XS
SM
MD
LG